ERDHIKA MORNING IDEA 19 MEI 2021
19 May 2021

Kenaikan Inflasi US, Lockdown Negara Tetangga, Masih Berpotensi Menalah Laju IHSG!


Indeks pada perdagangan kemarin (18/5/2021) ditutup menguat membentuk pola doji ke level 5834 (+0.01%). Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan. Pergerakan indeks hari ini ditopang oleh sektor Industrials (2.585%), Transportation & Logistic (1.361%), Energy (0.978%), Consumer Non-Cyclical (0.642%), Infrastructures (0.505%), Properties & Real Estate (0.397%), Consumer Cyclicals (0.31%), dan Basic Materials (0.169%). Sedangkan sektor yang membebani laju indeks diantaranya sektor Healthcare (-0.489%), Financials (-1.028%), dan Technology (-1.945%) yang mengalami pelemahan walaupun tidak signifikan. Pergerakan indeks pada perdagangan kemarin cenderung bergerak melemah dari pembukaan sesi 1 hingga sesi 2, meskipun pada akhir penutupan sesi 2 indeks menunjukkan adanya penguatan tipis di level yang tidak jauh berbeda dengan penutupan hari Senin. Beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan indeks hari ini diantaranya terkait adanya kabar mengenai The Fed selaku bank sentral US yang mengatakan bahwa kenaikan dari suku bunga akan terjadi diawal tahun 2022. Pernyataan tersebut membuat kekhawatiran para pelaku pasar terhadap tingginya tingkat inflasi yang terjadi di US yang memicu kenaikan suku bunga dalam waktu dekat ini cukup mereda. Kemudian, katalis positif juga datang dari senat US yang tengah mengkaji mengenai proposal stimulus infrastruktur terbaru senilai US$2.3 trillion. Kabar mengenai stimulus US ini juga cukup memberi katalis positif bagi pasar yang sebelumnya minim sekali katalis positif yang mampu mempengaruhi pergerakan Indeks. Kemudian ada pula kabar mengenai perkembangan kasus Covid-19 yang terjadi di Malaysia dan Singapura yang kini kembali melakukan kebijakan Lockdown dibeberapa wilayahnya guna mencegah kenaikan angka penyebaran Covid-19 yang terjadi disana. Adanya kebijakan Lockdown yang terjadi didua negara tersebut menurut kami nantinya sedikit banyak akan mengganggu aktivitas ekonomi disana, terutama untuk komoditas CPO. Adanya lockdown akan berakibat pada sulitnya memobilisasi tenaga kerja yang berasal dari luar negeri. Hal ini akan menyebabkan kurangnya tenaga kerja yang berpengaruh pada penurunan produksi. Kenaikan harga yang tinggi pada CPO pada akhirnya bisa memicu tren pergeseran pola konsumsi. Apalagi untuk kasus biodiesel. Kenaikan harga CPO yang terlalu tinggi membuat program biodiesel menjadi kurang ekonomis. Lalu untuk beberapa indikator ekonomi yang akan mempengaruhi pergerakan Indeks pada hari Rabu diantaranya data terkait cadangan minyak mentah US berdasarkan survei API, kemudian data tingkat inflasi di Inggris serta Euro Area yang diproyeksikan cenderung stagnan bahkan masih tumbuh melambat dibandingkan dengan sebelumnya. Berdasarkan beberapa hal diatas maka kami proyeksikan pergerakan indeks pada hari Rabu (19/5/2021) akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5780 - 5860.





Artikel ini telah diterbitkan di

https://erdikha.com/index.php/Detail%20Morning%20Idea/93



PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com